Informasi Energi Alam

Info Sumber Energi Alam dan Energi Surya serta Sumber Energi Untuk Keperluan Hidup Manusia

Biodiesel Memimpin Revolusi Energi Terbarukan
Energi Biodiesel

Biodiesel Memimpin Revolusi Energi Terbarukan

Biodiesel Memimpin Revolusi Energi Terbarukan – Pada tanggal 1 Januari 2020, Indonesia secara resmi meluncurkan program B30, menjadi negara pertama di dunia yang menggunakan 30% biodiesel sebagai standar pada pompa bahan bakarnya.

 

Biodiesel Memimpin Revolusi Energi Terbarukan

Biodiesel Memimpin Revolusi Energi Terbarukan

energiasolaraldia – Keberadaan sumber energi terbarukan ini menimbulkan beberapa pertanyaan: Apa itu biodiesel? Bagaimana hal ini dilakukan? Dan apakah minyak benar-benar dapat menggantikan minyak? Apical punya jawabannya.

Apa itu biodiesel?

Biodiesel adalah bahan bakar terbarukan dan dapat terbiodegradasi yang terbuat dari minyak nabati seperti minyak sawit, kedelai, lobak, dan jagung. Hal ini menjadikannya alternatif yang lebih bersih dan berkelanjutan dibandingkan bahan bakar diesel.

Bagaimana cara melakukannya?

Biodiesel diproduksi dari limbah minyak nabati dan lemak hewani melalui proses kimia yang disebut transesterifikasi. Dalam proses ini, gliserin dipisahkan dari lemak atau minyak nabati dengan metanol. Yang tersisa hanyalah metil ester – nama teknis untuk biodiesel.

Apa manfaat biodiesel?

Biodiesel adalah alternatif bahan bakar diesel yang ramah lingkungan dan terbarukan. Produk rumah tangga ini memberikan berbagai manfaat lingkungan sekaligus mendukung perekonomian Indonesia dan membuka jalan bagi pembangunan sosial.

Berikut lima keunggulan utama biodiesel:

  • Efisiensi energi
  • Keberlanjutan
  • Pengurangan emisi
  • Mengurangi ketergantungan pada minyak asing
  • Pembangunan ekonomi dalam negeri

 

Baca juga : Pentingnya Energi Matahari dalam Kehidupan Kita sehari-hari 

 

Apakah Anda siap untuk saat ini atau di masa depan ?

Salah satu keuntungan jangka pendek yang paling nyata dari biodiesel adalah kompatibilitasnya dengan mesin dan infrastruktur yang ada. Saat ini, lebih dari 78% kendaraan diesel yang keluar dari jalur produksi disetujui untuk menggunakan biodiesel. Artinya peralihan ke energi terbarukan dapat dilakukan dengan cepat, mudah, dan relatif murah.

Dalam jangka panjang, biodiesel juga dapat mengurangi polusi secara signifikan dan membantu melawan perubahan iklim. Dengan mengandalkan biodiesel untuk memenuhi kebutuhan energinya, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar diesel impor, mengurangi emisi dan meningkatkan kualitas udara, serta menciptakan lapangan kerja baru.

Apakah biodiesel aman?

Biodiesel tidak mudah terbakar dibandingkan minyak, sehingga lebih aman untuk ditangani, disimpan, dan diangkut. Hal ini juga berarti dampak terhadap lingkungan jauh lebih rendah dan tumpahan minyak lebih mudah ditangani.

Seberapa berkelanjutankah biodiesel?

Biofuel sepenuhnya dapat terurai secara hayati dan pembakarannya lebih bersih dibandingkan bensin, sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, karbon dioksida yang dilepaskan selama pembakaran biodiesel diimbangi oleh karbon dioksida yang diserap oleh kedelai atau bahan mentah lain yang digunakan untuk produksi bahan bakar. Hal ini menjadikannya sumber energi terbarukan dan berkelanjutan.

Kualitas udara juga merupakan salah satu aspek positif dari biodiesel, dengan emisi partikel (PM), karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) yang lebih rendah. Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh Argonne National Laboratory dan California Air Resources Board (CARB) menemukan bahwa peralihan dari minyak bumi ke biodiesel dapat mengurangi emisi karbon dioksida sekitar 74 persen.

Biodiesel di Indonesia

Di Indonesia, bahan baku biodiesel berasal dari minyak sawit mentah (CPO). Kepulauan ini memiliki 12,76 juta hektar perkebunan kelapa sawit, yang menghasilkan sekitar 36,59 juta ton CPO – sekitar 60% produksi minyak sawit dunia.

Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar karena sumber daya alam yang melimpah dan infrastruktur CPO yang ada. Seiring dengan meningkatnya permintaan global terhadap biofuel, Indonesia dapat menjadi salah satu produsen terbesar di dunia.

“Biodiesel menghemat banyak uang dengan mengurangi biaya impor,” jelas Jummy Bismar Martua, direktur sains dan teknologi Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) dan presiden Apical Commercial Biodiesel.

Hal ini dapat membantu Indonesia menghilangkan ketergantungan terhadap solar dari produsen internasional dan menggantinya dengan sumber daya lokal yang ada. Selain itu, menurut Martua, “penghematan biaya impor bisa diarahkan untuk keperluan lain”.

 

Baca juga : Rekomendasi Mainan Pistol Air Terbaik 

 

Pemerintah berencana mengembangkan biodiesel

Pemerintah Indonesia melihat biodiesel sebagai masa depan; sumber energi terbarukan yang dapat menjadi kunci pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2030. “Program biodiesel Indonesia merupakan solusi yang baik untuk masa depan kita,” kata Martua yang juga menekankan perlunya sinergi antar industri. pengembangan dan pengujian biodiesel. “Dengan industri yang tepat dan sumber daya yang berkelanjutan, hal ini dapat sangat bermanfaat bagi semua orang,” tambahnya.

Apical membantu pemerintah Indonesia mencapai tujuan dan fokus pada visi tahun 2030. Sebagai produsen biodiesel terbesar kedua di negara ini, Apical telah mengalokasikan 80% produksinya untuk mendukung agenda pemerintah. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga meluncurkan program B35 pada Juli 2022; sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kandungan biodiesel dalam minyak sawit menjadi sekitar 35 persen.

Program biodiesel di Indonesia diharapkan dapat membawa banyak manfaat bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia di tahun-tahun mendatang dengan menaikkan harga CPO dan menyediakan alternatif bahan bakar tradisional yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, mandat biodiesel di Indonesia diharapkan dapat mengurangi kemiskinan dan kelaparan, memberikan kesempatan kerja dan meningkatkan kesetaraan gender.

Tantangan dan Peluang: Masa Depan Biodiesel

BP Energy Outlook 2019 memperkirakan konsumsi energi global akan meningkat sebesar 17 miliar ton minyak selama 20 tahun ke depan. Sekitar 85 persen dari total ini berasal dari energi terbarukan dan gas alam.

Meski potensinya besar, namun masih terdapat beberapa tantangan. Beberapa aspek teknologi biodiesel masih perlu dibenahi, seperti kandungan air, kontaminan dan monogliserida; kapasitas terbatas yang saat ini hanya memenuhi kebutuhan lokal; perbedaan harga yang tinggi antara biodiesel dan solar; serta banyak tantangan logistik lainnya terkait rantai pasokan dan transportasi.

Potensi manfaat biodiesel jauh melebihi tantangan pengembangannya. Kini pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan produksi dan pemain industri seperti Apical menjadi yang terdepan. Dengan kerja sama para produsen, politisi, dan pakar, masa depan biodiesel tampak cerah.

5 fakta utama tentang biodiesel

  • Beralih ke biodiesel dapat mengurangi emisi CO 2 sebesar 74%
  • 5 miliar ton energi terbarukan dibutuhkan pada tahun 2040
  • Minyak sawit menyumbang 35% biodiesel Indonesia
  • Permintaan global akan biodiesel diperkirakan akan tumbuh sebesar 6% dalam dekade berikutnya, sementara
  • Apical memproduksi sekitar 80% biodiesel Indonesia