Informasi Energi Alam

Info Sumber Energi Alam dan Energi Surya serta Sumber Energi Untuk Keperluan Hidup Manusia

Dampak Penggunaan PLTS Terhadap Lingkungan
Energi Matahari

Dampak Penggunaan PLTS Terhadap Lingkungan

Dampak Penggunaan PLTS Terhadap Lingkungan – Seperti yang telah dijelaskan pada bab energi surya, Indonesia mempunyai potensi energi terbarukan yang besar, namun pemanfaatannya belum optimal. Pemanfaatan energi surya sebagai sumber alternatif untuk mengatasi krisis energi harus mendapat perhatian yang besar agar penggunaannya tidak menimbulkan pencemaran lingkungan yang merugikan. Sayangnya, biaya pembangkitan listrik PLTS masih lebih tinggi dibandingkan biaya pembangkitan listrik konvensional.

 

Dampak Penggunaan PLTS Terhadap Lingkungan

Dampak Penggunaan PLTS Terhadap Lingkungan

energiasolaraldia – Selama ini perangkat utama pengubah energi surya menjadi energi listrik (modul fotovoltaik) masih merupakan perangkat yang didatangkan dari luar negeri. Seperti yang kita ketahui, Indonesia terletak di garis khatulistiwa, sehingga Indonesia memiliki sumber energi surya yang melimpah dengan rata-rata intensitas radiasi matahari sekitar 4,8 kWh/m2 per hari di seluruh Indonesia.

Meski melimpah, namun masih banyak sumber energi surya yang belum dimanfaatkan secara maksimal, sementara di sisi lain masih ada wilayah Indonesia yang belum terlistriki karena tidak terkoneksi dengan jaringan listrik PLN. Nah, untuk lebih jelasnya mari kita belajar bersama tentang PLTS.

Pemanfaatan PLTS ada dua cara, yaitu melalui pemusatan energi panas matahari dan juga melalui penggunaan panel surya. Pemusatan energi panas merupakan salah satu cara menghasilkan listrik untuk memanaskan air. Memanaskan air ini menghasilkan uap, yang kemudian digunakan untuk menghasilkan listrik (Sanspower.com). Sedangkan PLTS dengan panel surya merupakan upaya pembangkitan tenaga surya secara langsung dengan menggunakan sel surya atau fotovoltaik.

Penggunaan fotovoltaik surya di bidang lingkungan mempunyai beberapa dampak positif, antara lain tidak menghasilkan emisi CO2. Selain itu, PLTS merupakan salah satu jenis energi terbarukan, artinya dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dan dapat diperbaharui secara terus menerus. Hal ini secara otomatis mengurangi konsumsi energi fosil dan juga emisi CO2. Hal ini dapat mengurangi polusi dan pemanasan global sehingga lingkungan lebih terlindungi.

Selain itu, dampak positif PLTS adalah menghemat energi. Pemanfaatan PLTS untuk menghasilkan listrik tidak memerlukan bahan bakar konvensional yang berasal dari sumber daya tak terbarukan. Dengan begitu, PLTS dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap bahan bakar fosil yang tidak terbarukan. Hal ini jelas membuat penggunaan PV surya menjadi lebih murah dalam jangka panjang.

Dampak positif PLTS lainnya adalah pada penggunaan air. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang paling berharga dan suatu saat kita berisiko kehabisan air bersih. Pembangkit listrik lainnya seperti pembangkit listrik berbahan bakar fosil, pembangkit listrik tenaga nuklir, pembangkit listrik tenaga panas bumi dan pembangkit listrik lainnya dapat menggunakan ribuan galon air setiap tahunnya.

Air biasanya digunakan di pembangkit listrik ini untuk mendinginkan generator, menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin, memproses dan memurnikan bahan bakar, dan mengangkut bahan bakar melalui pipa. PLTS yang memanfaatkan panel fotovoltaik tidak begitu membutuhkan banyak air. Pengoperasiannya tidak memerlukan air untuk menghasilkan listrik sehingga dapat mengatasi masalah konsumsi air yang berlebihan pada pembangkit listrik.

Dampak negatifnya kini adalah PLTS mengubah sinar matahari menjadi listrik menggunakan sel surya atau fotovoltaik. Jika terjadi kecelakaan selama produksi sel fotovoltaik tersebut, lingkungan dapat terkontaminasi zat berbahaya seperti arsenik, kadmium, dan silikon yang diketahui bersifat karsinogenik.

Selain itu, setelah pemasangan sel fotovoltaik, dihasilkan bahan kimia beracun yang menjadi limbah. Limbah berbahaya ini juga bisa berbahaya jika tidak dibuang atau dibuang dengan benar. Oleh karena itu, akan timbul permasalahan juga jika modul surya atau sel fotovoltaik yang tidak terpakai dibuang begitu saja karena dapat mencemari air tanah.

Mengingat dampak positif dan potensi PLTS di Indonesia, diperlukan solusi untuk mengatasi dampak negatif terhadap lingkungan. Untuk mencegah pencemaran zat berbahaya yang disebabkan oleh kerusakan dan limbah sel fotovoltaik, diperlukan peraturan yang ketat untuk pemantauan dan pengelolaan limbah fotovoltaik. Lebih lanjut, permasalahan sampah ini dapat diatasi dengan memaksimalkan praktik daur ulang.

Untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat pengambilan bahan baku PLTS, dapat dilakukan pemulihan pasca ekstraksi dan penghijauan. Maka, permasalahan hilangnya habitat dapat diatasi melalui pengembangan dan peningkatan penerapan PLTS Atap dan PLTS terapung.

 

Baca juga : Mainan Pembelajaran Menarik Untuk Anak Usia 3 Tahun

 

Mengingat dampak positif dan potensi PLTS di Indonesia, diperlukan solusi untuk mengatasi dampak negatif terhadap lingkungan. Untuk mencegah pencemaran zat berbahaya yang disebabkan oleh kerusakan dan limbah sel fotovoltaik, diperlukan peraturan yang ketat untuk pemantauan dan pengelolaan limbah fotovoltaik. Lebih lanjut, permasalahan sampah ini dapat diatasi dengan memaksimalkan praktik daur ulang.

Untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat pengambilan bahan baku PLTS, dapat dilakukan pemulihan pasca ekstraksi dan penghijauan. Maka, permasalahan hilangnya habitat dapat diatasi melalui pengembangan dan peningkatan penerapan PLTS Atap dan PLTS terapung.

Mengingat dampak positif dan potensi PLTS di Indonesia, diperlukan solusi untuk mengatasi dampak negatif terhadap lingkungan. Untuk mencegah pencemaran zat berbahaya yang disebabkan oleh kerusakan dan limbah sel fotovoltaik, diperlukan peraturan yang ketat untuk pemantauan dan pengelolaan limbah fotovoltaik.

Lebih lanjut, permasalahan sampah ini dapat diatasi dengan memaksimalkan praktik daur ulang. Untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat pengambilan bahan baku PLTS, dapat dilakukan pemulihan pasca ekstraksi dan penghijauan. Maka, permasalahan hilangnya habitat dapat diatasi melalui pengembangan dan peningkatan penerapan PLTS Atap dan PLTS terapung.

 

Dampak Penggunaan PLTS

 

Selain penjelasan diatas, dampak dari penggunaan PLTS bagi lingkungan adalah :

Energi Tanpa Batas

Salah satu keunggulan PLTS adalah mengkonsumsi energi tanpa batas. Sinar matahari selalu ada setiap hari dan tidak akan pernah atau selamanya padam. Pengisian bahan bakarnya sangat mudah, terutama pada pagi dan sore hari saat mendapat sinar matahari maksimal. Pemanfaatan energi surya juga dapat mengurangi penggunaan energi minyak bumi yang cenderung mencemari lingkungan.

Ramah lingkungan

Pemanasan global yang sedang berlangsung di bumi membuat banyak pihak khawatir. Kampanye untuk mengurangi dampak pemanasan global terus digalakkan. Salah satunya adalah penggunaan energi ramah lingkungan seperti energi surya.
Pemanfaatan listrik dari energi matahari dapat menjadi langkah yang tepat untuk mengurangi dampak pemanasan global. Faktanya, PLTS tidak menghasilkan emisi dan jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil.

Tanpa perawatan ribet

Jika Anda memutuskan untuk menggunakan listrik dari PLN, apakah ini sesuatu Kehati-hatian harus diberikan untuk memastikan bahwa pasokan listrik masyarakat tidak terganggu dan tidak terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba. Tak jarang pengobatan ini dilakukan oleh ahli di bidangnya. Berbeda halnya jika menggunakan tata surya yang mudah perawatannya dan dapat dibangun oleh siapa saja.

Jika Anda tertarik untuk memasang tata surya ekologis ini, Anda dapat segera menghubungi Atonergi. Atonergi siap membantu pemasangan PLTS dengan hasil memuaskan, didukung oleh tim profesional.