Apa itu Teknologi Ramah Lingkungan

Apa itu Teknologi Ramah Lingkungan

Apa itu Teknologi Ramah Lingkungan – Teknologi ramah lingkungan mengacu pada jenis teknologi yang dianggap ramah lingkungan berdasarkan proses produksi atau rantai pasokannya. Teknologi hijau – kependekan dari “teknologi hijau” – juga dapat merujuk pada produksi energi ramah lingkungan, penggunaan bahan bakar alternatif, dan teknik yang tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil.

 

Apa itu Teknologi Ramah Lingkungan

Apa itu Teknologi Ramah Lingkungan

energiasolaraldia – Meskipun pasar teknologi ramah lingkungan masih relatif muda, pasar ini telah menarik banyak investor berkat meningkatnya kesadaran akan dampak perubahan iklim dan menipisnya sumber daya alam.

Pengertian Teknologi Ramah Lingkungan

Teknologi ramah lingkungan adalah istilah umum yang menggambarkan penggunaan teknologi dan ilmu pengetahuan untuk menciptakan produk dan jasa yang ramah lingkungan. Teknologi hijau mengacu pada teknologi bersih, yang secara khusus mengacu pada produk atau layanan yang meningkatkan operasi dengan mengurangi biaya, konsumsi energi, limbah, atau dampak negatif terhadap lingkungan.

Tujuan teknologi hijau adalah untuk melindungi lingkungan, memperbaiki kerusakan lingkungan di masa lalu dan melestarikan sumber daya alam bumi. Teknologi ramah lingkungan juga telah menjadi industri yang berkembang dan menarik modal investasi dalam jumlah besar.

Penggunaan teknologi ramah lingkungan dapat menjadi tujuan suatu segmen usaha atau perusahaan. Tujuan-tujuan ini biasanya dituangkan dalam pernyataan lingkungan, keberlanjutan, dan tata kelola (ESG) perusahaan atau bahkan pernyataan misi perusahaan. Semakin banyak investor yang bertanggung jawab secara sosial mencoba mempersempit perspektif investasi mereka hanya pada perusahaan yang menggunakan atau memproduksi teknologi ramah lingkungan.

Sejarah Teknologi Ramah Lingkungan

Meskipun teknologi ramah lingkungan semakin populer saat ini, elemen metode bisnis ini telah digunakan sejak Revolusi Industri. Dimulai pada awal tahun 1800-an, para ilmuwan mulai mengamati dampak ekologis dari pabrik industri pembakaran batu bara, dan produsen berupaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dengan mengubah proses produksi untuk menghasilkan lebih sedikit jelaga atau limbah.

Salah satu tonggak terpenting di Amerika Serikat adalah Perang Dunia Kedua. Untuk mengurangi konsumsi dan limbah, lebih dari 400.000 sukarelawan mulai mengumpulkan logam, kertas, karet, dan bahan lainnya untuk keperluan perang.

Setelah perang, ilmuwan seperti Rachel Carson mulai memperingatkan tentang dampak pestisida kimia, sementara dokter asing melaporkan penyakit misterius yang berhubungan dengan radiasi nuklir. Banyak yang menyebut era ini sebagai awal dari gerakan lingkungan hidup, yang berupaya melindungi ekosistem dan sumber daya alam sekaligus meningkatkan kesadaran akan konsekuensi dari teknologi yang tidak terkendali.

Instansi pemerintah perlahan-lahan menyadari pentingnya melindungi sumber daya lingkungan. Program daur ulang di tepi jalan menjadi lebih umum pada dekade berikutnya, sehingga meningkatkan kesadaran akan sampah kota. Didirikan pada tahun 1970, Badan Perlindungan Lingkungan menetapkan standar polusi dan limbah yang ketat serta mewajibkan penggunaan pembersih karbon dan teknologi bersih lainnya.

Jenis Teknologi Ramah Lingkungan

Teknologi ramah lingkungan merupakan kategori luas yang mencakup berbagai bentuk perbaikan lingkungan. Meskipun perubahan iklim dan emisi karbon dianggap sebagai salah satu masalah global yang paling mendesak saat ini, upaya juga dilakukan untuk mengatasi ancaman lingkungan setempat. Beberapa berupaya melindungi ekosistem tertentu atau spesies yang terancam punah. Ada pula yang berupaya melindungi sumber daya alam yang langka dengan mencari alternatif yang lebih berkelanjutan.

Energi Alternatif

Untuk memberikan alternatif pengganti bahan bakar fosil, banyak perusahaan merancang sumber energi alternatif yang tidak melepaskan karbon ke atmosfer. Tenaga surya dan angin kini menjadi sumber energi termurah, dan panel surya terjangkau bagi pemilik rumah di Amerika pada skala konsumen. Pilihan lain, seperti energi panas bumi dan energi pasang surut, belum diterapkan secara luas.

Kendaraan Listrik

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan, hampir sepertiga emisi gas rumah kaca AS berasal dari transportasi. Banyak pabrikan mencari cara untuk mengurangi emisi mobil, baik dengan merancang mesin yang lebih hemat bahan bakar atau beralih ke listrik.

Namun kendaraan listrik memerlukan beberapa inovasi di bidang lain, seperti baterai isi ulang berkapasitas tinggi dan infrastruktur pengisian daya. Selain itu, manfaat kendaraan listrik dibatasi oleh kenyataan bahwa sebagian besar jaringan listrik masih bergantung pada bahan bakar fosil.

 

Baca juga : Ketahui Tentang Internet Of Things

 

Pertanian berkelanjutan

Pertanian dan peternakan mempunyai dampak lingkungan yang besar, mulai dari tingginya biaya tanah dan air hingga dampak ekologis dari pestisida, pupuk dan kotoran hewan. Oleh karena itu, teknologi hijau memiliki banyak peluang di bidang pertanian. Misalnya, teknik pertanian organik dapat mengurangi kerugian akibat penipisan tanah, inovasi pakan dapat mengurangi emisi metana, dan pengganti daging dapat mengurangi konsumsi ternak.

Daur Ulang

Daur ulang bertujuan untuk melestarikan sumber daya alam yang langka dengan menggunakan kembali bahan-bahan atau mencari bahan pengganti yang berkelanjutan. Plastik, kaca, kertas, dan besi tua adalah bentuk daur ulang yang paling umum, namun proses yang lebih maju dapat digunakan untuk memulihkan bahan mentah berharga dari limbah listrik dan elektronik atau suku cadang mobil.

 

Teknologi Ramah Lingkungan

 

Penyerapan karbon

Penyerapan karbon mengacu pada serangkaian teknik eksperimental yang dirancang untuk menghilangkan dan menyerap gas rumah kaca baik pada titik pembakaran atau dari atmosfer. Teknologi ini mendapat dukungan luas dari industri bahan bakar fosil, meski tidak memenuhi harapan.

Pabrik penangkap karbon dioksida terbesar ini dapat menyerap 4.000 ton karbon dioksida per tahun, jumlah yang sangat kecil dibandingkan emisi tahunan.

Penerapan teknologi ramah lingkungan

Meskipun teknologi ramah lingkungan merupakan kategori yang luas dan sulit didefinisikan, beberapa teknologi ramah lingkungan telah diadopsi secara luas. Beberapa negara telah meluncurkan inisiatif untuk menghilangkan plastik sekali pakai. Tujuan ini memerlukan investasi yang besar pada alternatif seperti pengganti kertas, bioplastik, atau teknologi daur ulang. Misalnya, Singapura telah berjanji untuk mencapai 70 persen daur ulang pada tahun 2030.

Energi terbarukan juga menjadi yang terdepan dalam memperkenalkan teknologi ramah lingkungan, dan bahan bakar fosil dianggap sebagai faktor utama yang mempercepat perubahan iklim. Menurut Administrasi Informasi Energi, tenaga surya dan angin secara bersama-sama akan menyumbang 70 persen dari kapasitas energi baru pada tahun 2021. Secara global, investasi pada semua sumber energi terbarukan melebihi $300 miliar pada tahun 2020.

Pertimbangan Khusus

Meskipun teknologi hijau memiliki tujuan yang sama yaitu melindungi keanekaragaman hayati dan melestarikan sumber daya alam bumi, ada cara untuk melakukannya tanpa menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan. Dalam beberapa kasus, mengurangi biaya lingkungan di satu wilayah berarti memberikan dampak buruk pada wilayah lain.

Misalnya, baterai mobil listrik bergantung pada litium, suatu elemen yang sering ditambang dari hutan hujan Amerika Selatan. Emisi karbon dioksida dari bendungan pembangkit listrik tenaga air memang kecil, namun berdampak besar pada salmon dan spesies lain yang bergantung pada saluran air tersebut. Perangkat energi ramah lingkungan seperti panel surya dan turbin angin memerlukan sejumlah mineral langka yang hanya dapat diekstraksi dengan mesin pertambangan bertenaga diesel.

Bukan berarti teknologi hijau menjadi sia-sia, namun perlu perhitungan yang matang agar manfaatnya lebih besar daripada biayanya.