Informasi Energi Alam

Info Sumber Energi Alam dan Energi Surya serta Sumber Energi Untuk Keperluan Hidup Manusia

Contoh Pemanfaatan Energi Air dalam Kehidupan Manusia

Contoh Pemanfaatan Energi Air dalam Kehidupan Manusia

Contoh Pemanfaatan Energi Air dalam Kehidupan Manusia –  Air adalah elemen vital yang mendukung kehidupan di Bumi sekaligus berfungsi sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Energi yang dihasilkan dari air dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah melalui pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Contoh Pemanfaatan Energi Air dalam Kehidupan Manusia

Contoh Pemanfaatan Energi Air dalam Kehidupan Manusia

energiasolaraldia – Menurut informasi dari Renewable Energy Indonesia, energi air atau hydropower merupakan sumber energi yang dihasilkan dari pergerakan air yang memutar turbin. Di Indonesia, pemanfaatan energi ini umumnya dilakukan dengan memanfaatkan aliran sungai sebagai sumber utama.

Energi air dianggap sebagai sumber yang terbarukan karena air senantiasa bergerak dalam siklus hidrologi. Oleh karena itu, energi ini dapat terus dihasilkan tanpa menguras sumber daya secara permanen.

Kelebihan utama energi air meliputi keberlanjutannya, rendahnya emisi karbon yang dihasilkan, serta kontribusinya yang signifikan dalam pasokan energi global.

Terkait dengan hal tersebut, berikut adalah beberapa contoh pemanfaatan energi air dalam kehidupan sehari-hari:

# Contoh Pemanfaatan Energi Air

Manfaat energi air sangat beragam dan mencakup berbagai aspek dalam kehidupan, dari kebutuhan dasar hingga dukungan terhadap sektor pertanian dan industri.

 

Baca juga :Mengenal Energi Panas dan Contohnya 

 

1. PLTA dan PLTU
Energi air dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik melalui pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). PLTA menangkap energi dari aliran sungai dan mengubahnya menjadi listrik, sedangkan PLTU menggunakan uap yang dihasilkan dari penguapan air. Listrik yang dihasilkan kemudian dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, bisnis, dan industri.

2. Energi Gelombang
Energi ini dihasilkan dengan menangkap energi dari gelombang di permukaan laut menggunakan pelampung khusus atau perangkat lainnya. Energi gelombang ini juga dapat digunakan untuk memproduksi listrik.

3. Energi Pasang Surut
Energi pasang surut memanfaatkan aliran air saat terjadi pasang surut dengan menggunakan turbin saat air masuk dan keluar. Energi ini juga sangat efektif dalam menghasilkan listrik.

4. Pendinginan Pembangkit Listrik
Banyak pembangkit listrik menggunakan air untuk sistem pendinginan, yang menarik air dari danau, sungai, akuifer, atau laut. Sistem pendinginan ini bertujuan untuk mendinginkan uap dan sebagian besar air, meskipun dengan suhu yang lebih tinggi, dikembalikan ke sumbernya. Meskipun tingkat penarikan air cukup tinggi, konsumsi air dalam proses ini tergolong rendah.

5. Penggunaan Domestik
Energi air juga berperan penting dalam keperluan sehari-hari, seperti untuk minum, memasak, membersihkan, dan irigasi.

6. Irigasi
Energi air sangat bermanfaat untuk keperluan irigasi atau penyediaan air bagi pertanian. Dengan pasokan air yang teratur, irigasi yang efisien dapat membantu mendukung pertumbuhan tanaman, berkontribusi pada hasil panen yang optimal, serta mencegah kekeringan yang merugikan tanaman.

7. Kegiatan Rekreasi
Badan air yang terbentuk dari bendungan hidroelektrik menyediakan berbagai peluang rekreasi, seperti memancing, berenang, dan berperahu, sehingga energi air turut memenuhi kebutuhan rekreasi masyarakat.

8. Pemanfaatan dalam Industri
Air sangat dibutuhkan dalam industri untuk berbagai keperluan, termasuk pencucian, pendinginan alat, dan sebagai bahan baku. Penggunaan air dalam industri mencakup produksi berbagai produk, dari kertas dan pakaian hingga minuman bersoda dan kendaraan.

Dengan demikian, jelaslah bahwa energi air memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia, tidak hanya sebagai sumber listrik, tetapi juga sebagai dukungan dalam berbagai sektor lainnya.

 

Baca juga : Sejarah dan Keunikan Mata Uang Real Brazil 

Indonesia telah memanfaatkan sumber daya air sebagai pembangkit listrik, salah satunya melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata yang terletak di Purwakarta. Selain berfungsi sebagai PLTA, Waduk Cirata juga dimanfaatkan untuk membangkitkan energi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Waduk Cirata memiliki PLTA terbesar di Indonesia dan ranking kedua di Asia Tenggara setelah PLTA di Vietnam, serta merupakan PLTS Terapung terbesar di kawasan ini.

PLTA Cirata yang telah beroperasi sejak tahun 1983 ini bukanlah pembangkit utama dalam jaringan listrik di Jawa-Bali, namun berfungsi sebagai pembangkit cadangan yang siap digunakan ketika pembangkit lain mengalami masalah, sehingga menjaga pasokan listrik di kedua wilayah tersebut. Keunikan lain dari PLTA ini adalah kedalamannya yang mencapai 200 meter dari permukaan tanah.

Selain Cirata, Indonesia juga memiliki sejumlah PLTA lainnya seperti PLTA Saguling, Jatiluhur, dan Lamajan.

Sektor Pariwisata PLTA
Di samping sebagai sumber energi, PLTA juga memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata. Keindahan alam yang terdiri dari gunung dan danau, serta pilihan kuliner lokal, menjadikan kawasan ini menarik bagi wisatawan. Contohnya, di sekitar Bendungan Jatiluhur, pengunjung dapat menikmati panorama matahari terbenam, berlayar di atas danau, serta beragam aktivitas olahraga air seperti berenang dan ski air, sambil mencicipi ikan segar yang diperoleh dari keramba ikan air tawar.

PLTA dan Aspek Keseimbangan Lingkungan
Meskipun menawarkan banyak manfaat, pembangunan bendungan untuk PLTA juga berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem sungai di hilir atau danau. Proses pembangunan yang memerlukan biaya dan waktu yang tidak sedikit, ditambah dengan risiko kerusakan bendungan, dapat menimbulkan kecelakaan dan kerugian besar.

Perubahan iklim dan deforestasi juga menjadi tantangan serius. Dampak perubahan iklim seperti kekeringan pada musim kemarau dan peningkatan aliran air saat musim hujan dapat mengakibatkan resiko bendungan jebol, yang harus diantisipasi agar operasional PLTA tetap berjalan. Di sisi lain, deforestasi dapat menyebabkan erosi di dasar sungai saat musim hujan dan mengurangi pasokan air pada musim kemarau, yang juga akan berpengaruh terhadap kinerja PLTA.

Oleh karena itu, penerapan aspek lingkungan dan keselamatan dalam pengelolaan bendungan perlu dilakukan secara optimal.

Sudah Dimanfaatkan, tetapi Belum Optimal
Meski Indonesia telah memanfaatkan potensi tenaga air sebagai pembangkit listrik, negara ini belum mengoptimalkan sumber daya air yang tersedia. Dengan potensi tenaga air sebesar 76,09 gigawatt, saat ini kapasitas terpasang yang dimiliki hanya mencapai 5,29 gigawatt, atau sekitar 6,9% dari total potensi tersebut. Hal ini menempatkan Indonesia pada urutan kelima dalam pemanfaatan sumber air di Asia Tenggara.

Menurut informasi dari Kompas. id, pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk mencapai bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025, dengan kontribusi PLTA sebesar 21 gigawatt. Namun, dengan kapasitas terpasang saat ini hanya 5,29 gigawatt (2023), tantangan besar muncul dalam upaya memenuhi target ini, terutama mengingat waktu yang tersedia kurang dari dua tahun.