Biogas dalam Kehidupan Sehari-hari dan Cara Kerjanya
Biogas dalam Kehidupan Sehari-hari dan Cara Kerjanya – Biogas merupakan gas alam yang dihasilkan dari sampah organik baik hewan maupun tumbuhan. Bagaimana biogas digunakan dalam kehidupan sehari-hari?
Biogas dalam Kehidupan Sehari-hari dan Cara Kerjanya
energiasolaraldia – Biogas merupakan sumber energi alternatif yang berasal dari bahan organik seperti kotoran hewan dan tumbuhan. Biogas diproduksi dalam proses fermentasi anaerobik atau penguraian bahan organik oleh bakteri anaerob di lingkungan bebas oksigen.
Energi biogas adalah salah satu contoh sumber energi terbarukan. Pasalnya, biogas dapat dihasilkan kapan saja selama pengolahan sampah organik.
Penggunaan biogas dalam kehidupan sehari-hari semakin populer karena mudah diolah. Misalnya saja manfaat biogas dari kotoran sapi yang mampu menggantikan ketergantungan terhadap energi tak terbarukan.
Biogas dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, mengolah limbah industri/perkebunan/pertanian, mencegah pencemaran air, tanah dan udara serta menjadi sumber energi terbarukan. Bagaimana biogas digunakan dalam kehidupan sehari-hari?
Contoh pemanfaatan energi biogas
Situs resmi Kementerian ESDM menyebutkan bahwa pemanfaatan biogas merupakan salah satu tujuan pengembangan energi terbarukan berbasis bioenergi di Indonesia. Hal ini tertuang dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) 2025
Biogas bisa dimanfaatkan untuk apa? Di bawah ini beberapa contoh pemanfaatan energi biogas.
1. Biogas untuk penerangan dan listrik
Pemanfaatan biogas yang pertama adalah bahan utama dalam produksi listrik. Keunggulan biogas dalam hal ini adalah dapat memberikan akses listrik yang lebih murah kepada masyarakat.
Dengan mengubah biogas menjadi listrik, masyarakat dapat menghasilkan listrik sendiri. Pabrik biogas yang besar dapat menghasilkan sekitar 34-40 persen produksi listrik.
Baca juga : Keunggulan Air Sebagai Sumber Energi Yang Perlu Diketahui
2. Penggantian gas LNG
Contoh pemanfaatan biogas juga dapat dilihat pada transisi energi. Biogas dapat menggantikan penggunaan gas alam cair (LNG), LPG dan solar.
Penduduk setempat dapat menggunakan biogas sapi sebagai bahan bakar gas untuk memasak dan penerangan. Dengan cara ini, masyarakat dapat menghemat biaya dan penggunaan energi minyak dan gas alam.
3. Produsen Pupuk Organik
Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan organik seperti kotoran hewan, limbah pertanian dan bahan organik lainnya. Oleh karena itu, pemanfaatan biogas juga dapat dikembalikan ke alam. Salah satu caranya adalah dengan menggunakannya sebagai pupuk.
Biogas dapat digunakan sebagai pupuk organik yang membantu meningkatkan kesuburan tanah dan mendukung pertanian berkelanjutan.
Bagaimana cara kerja energi alternatif biogas?
Biogas dapat dihasilkan dari berbagai bahan organik. Bahan yang sering digunakan dalam produksi biogas adalah kotoran sapi. Pasalnya, biogas kotoran sapi memiliki banyak keunggulan. Limbah organik ini mengandung nutrisi seimbang dan mudah diencerkan dan diproses secara biologis.
Biogas dapat diproduksi melalui penguraian bahan organik dalam kondisi anaerobik tertutup, dalam pencernaan anaerobik, dan di usus besar hewan ruminansia. Produksi biogas juga melibatkan proses biologis rayap dan organisme kecil lainnya. Keitin merupakan bangunan utama pembangkit biogas.
Gas ini diproduksi dalam proses yang disebut pencernaan anaerobik. Penguraian ini mencakup campuran metana (CH4), karbon dioksida (CO2), dan sejumlah kecil nitrogen, amonia, dan gas lainnya.
Proses produksi biogas melibatkan fermentasi bahan organik oleh bakteri, yang menghasilkan metana dan karbon dioksida. Komposisi biogas biasanya terdiri dari metana (CH4), karbon dioksida (CO2), nitrogen (N2), karbon monoksida (CO), oksigen (O2), propilena (C3H8) dan hidrogen sulfida (H2S).
Menurut majalah SINTT (2017), reaksi kimia produksi biogas terdiri dari tiga tahap yaitu pelarutan, pengasaman, dan gasifikasi. Di bawah ini penjelasan cara kerja energi alternatif biogas.
1. Reaksi Hidrolisis (Langkah Pembubaran)
Reaksi hidrolisis adalah proses melarutkan bahan yang tidak larut seperti selulosa, polisakarida, dan lemak, mengubahnya menjadi bahan yang larut dalam air seperti karbohidrat dan asam lemak. Fase pelarutan berlangsung di dalam oven dengan suhu 25 derajat Celcius.
Biodigester yang digunakan adalah prisma fiber semi permanen. Volume biodigester ini sebesar 9 meter kubik (m3).
Reaksi yang terjadi pada langkah ini adalah:
(C6H10O5) n (s) + n H2O(l) n C6H10O6
Baca juga : Mengenal Apa Itu Content Planner
2. Reaksi asam (langkah pengasaman)
Pada langkah ini, bakteri asam menghasilkan asam asetat dalam lingkungan anaerobik. Langkah ini dilakukan dalam oven dengan suhu 25 derajat Celcius. Reaksi yang terjadi adalah:
n C6H12O6 → 2n(C2H5OH) + 2n CO2 (g) + panas
glukosa etanol karbon dioksida
2n(C2H5OH) (aq) + n CO2 (g) → 2n (CH3COOH) ) ) ( aq ) + n CH4(g)
etanol karbon dioksida metana asam asetat
3. Reaksi metanogenik (gasifikasi)
Pada langkah ini, bakteri metana secara perlahan membentuk metana melalui reaksi anaerobik. Reaksi metanogenik berlangsung selama 14 hari dalam fermentor bersuhu 25 derajat Celcius. Proses ini menghasilkan 70 persen CH4, 30 persen CO2, dan sebagian H2 dan H2S.
Reaksi berlangsung sebagai berikut:
n CO2 (g) + 4n H2 (g) + → n CH4 (g) + n H2O (l)
Karbon dioksida Hidrogen air metana